Senin, 27 Mei 2013

Perkembangan Embriologi Ayam

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang

Pada prinsip nya semua jenis telur mempunyai struktur yang sama. Telur terdiri dari  enam bagian yaitu: kerabang telur atau kulit luar (shell), selaput kerabang, putih telur (albumin), kuning telur (yolk), tali kuning telur (chalaza) dan sel benih (germ plasm).
Masing-masing bagian memiliki fungsi khas.Kerabang telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari gangguan luar yang tidak menguntungkan.
Kerabang juga berfungsi melindungi putih telur dan kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi dari zat-zat yang tidak diinginkan.Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai media lalu lintas gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) selama proses penetasan.
Oksigen diperlukan embrio untuk proses pernapasan dan perkembangannya. Putih telur merupakan tempat penyimpanan air dan zat makanan di dalam telur yang digunakan untuk pertumbuhan embrio.
Kuning telur merupakan bagian telur yang bulat bentuknya, berwarna kuning sampai jingga dan terdapat di tengah-tengah telur.Kuning telur mengandung zat lemak yang penting bagi pertumbuhan embrio.
Di dalam kuning telur terdapat sel benih yang menjadi unsur utama embrio unggas.Pada bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga udara yang berguna untuk bernapas bagi embrio selama periode penetasan, yang berlangsung rata-rata 20-21 hari.

            Masa pengeraman selama 21 hari merupakan masa yang sangat kritis untuk menentukan kelahiran seekor anak ayam.Embrio di dalam telur ini tumbuh secara luar biasa setiap harinya sampai akhirnya menetas menjadi anak ayam.

1.2 Manfaat :

            1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tahapan perkembangan embrio ayam.
             

1.3 Tujuan :
1. Mengamati tahap pertumbuhan embrio ayam dari hari kehari selama masa inkubasi
            2. Untuk mempelajari perkembangan bentuk dan struktur embrio ayam.

BAB 11 METODE PERCOBAAN
         
          1.1         Alat dan Bahan
1.             Incubator
2.             Scalpel
3.             Bak Alumunium
4.             Pinset
5.             Cawan Petri
6.             Telur ayam yang sudah dieramkan dalam incubator

          1.2         Cara Kerja
1.             Sediakan telur ayam kampung yang akan ditetaskan secukupnya, guna melihat perbedaan diantaranya. Dimasukkan kedalam incubator /mesin tetas dengan suhu mulai hari 1-19/21 adalah 102°F-105°F.
2.             Pada waktu pengamatan, telur diambil 1 sampai 3 butir untuk memudahkan dalam pengamatan embrio biar tidak berdesakan dengan teman-teman dan lebih efisien.
3.             Telur yang akan diamati, dipecahkan dengan scalpel dan dituangkan isinya kedalam cawan Petri.kemudian amati perubahan yang terjadi pada telur tersebut.
4.             Pada hari selanjutnya tentukan apa-apa saja perubahan atau pembentukan telur tersebut mulai hari pertama sampai menetas.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahapan – tahapannya adalah sebagai berikut :

Padahari ke-1
            Sejumlah proses pembentukan sel permulaan mulai terjadi. Sel permulaan untuk system pencernaan mulai terbentuk pada jam ke-18. pada jam-jam berikutnya, secara berturut-turut sampai dengan jam ke-24, mulai juga terbentuk sel permulaan untuk jaringan otak, sel permulaan untuk jaringan tulang belakang, formasi hubung antara jaringan otak dan jaringan syaraf, formasi bagian kepala, sel permulaan untuk darah, dan formasi awal syaraf mata.


Pada hari ke-2
            Embrio mulai bergeser kesisi kiri, dan saluran darah mulai terlihat pada bagian kuning telur. Perkembangan sel dari jam ke-25 sampai jam ke-48 secara berurutan adalah pembentukan formasi pembuluh darah halus dan jantung, seluruh jaringan otak mulai terbentuk, selaput cairan mulai terlihat,dan mulai juga terbentuk formasi tenggorokan.




Lalu pada hari ke-3
            Dimulainya pembentukan formasi hidung, sayap, kaki, dan jaringan pernafasan. Pada masa ini, selaput cairan juga sudah menutup seluruh bagian embrio.



Selanjutnya pada hari ke-4
            Sel permulaan untuk lidah mulai terbentuk. Pada masa ini, embrio terpisah seluruhnya dari kuning telur dan beputar kekiri. Sementara itu, jaringan saluran pernafasan terlihat mulai menembus selaput cairan.





Kemudian pada hari ke-5
            Saluran pencernaan dan tembolok mulai terbentuk. Pada masa ini terbentuk pulajaringan reproduksi. Karenanya sudah mulai dapat juga ditentukan jenis kelaminnya.


Lantas hari ke-6
            Pembentukan paruh dimulai. Begitu juga dengan  kaki dan sayap. Selain itu, embrio mulai melakukan gerakan-gerakan.


Berikutnya hari ke-7, ke-8, dan ke-9
            Jari kaki dan sayap terlihat mulai terbentuk. Selain itu, perut mulai menonjol karena jeroannya mulai berkembang.Pembentukan bulu juga dimulai.Pada masa-masa ini, embrio sudah seperti burung, dan mulutnya terlihat mulai membuka.




Ketika hari ke-10 dan ke-11
            Paruh mulai mengeras, jari-jari kaki sudah mulai sepenuhnya terpisah, dan pori-pori kulit tubuh mulai tampak.



Saat hari ke-12
            Jari-jari kaki sudah terbentuk sepenuhnya dan bulu pertama mulai muncul.



Hari ke-13
            Sisik dan kuku jari kaki mulai terbentuk. Tubuh pun sudah sepenuhnya ditumbuhi bulu..


Hari ke-14
Pada hari ke-14, embrio berputar sehingga kepalanya tepat berada di bagian tumpulnya telur

Hari ke-15
            Jaringan usus mulai terbentuk di dalam badan embrio.

Waktu hari ke-16 dan ke-17
            Sisik kaki, kuku, dan paruh semakin mengeras. Tubuh embrio sudah sepenuh nya tertutupi bulu yang tumbuh.Putih telur sudah tidak ada lagi, dan kuning telur meningkat fungsinya sebagai bahan makanan yang sangat penting bagi embrio. Selain itu, paruh sudah mengarah kerongga kantung udara, selaput cairan mulai berkurang, dan embrio mulai melakukan persiapan untuk bernafas.



Ketika hari ke-18 dan ke-19
            Pertumbuhan embrio sudah mendekati sempurna. Kuning telur mulai masuk kedalam rongga perut melalui saluran tali pusat. Embrio juga semakin besar sehingga sudah memenuhi seluruh rongga telur kecuali rongga kantung udara.


Kala hari ke-20
            Kuning telur sudah masuk sepenuhnya kedalam tubuh embrio. Embrio yang hamper menjadi anak ayam ini menembus selaput cairan, dan mulai bernafas menggunakan udara di kantung udara. Saluran pernafasan mulai berfungsi dan bekerja sempurna.



Akhirnya hari ke-21
            Anak ayam menembus lapisan kulit telur dan menetas menjadi anak ayam.




BAB III
 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1)   Perkembangan embrio ayam dibantu oleh :
-       Kuning telur (vitellus),
-       Amnion selaput yang menyelubungi embrio, berfungsi sebagai bantal agar vitellus tetap berada di tempatnya
-       Alantois berfungsi untuk mengedarkan zat-zat makanan ke embrio, organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme, dan
-       Chorion merupakan selaput ekstra embrionik paling luar. chorion bersama- sama dengan alantois berfungsi di dalam pertukaran gas dan air.
2)   Adapun tahap-tahap perkembangan embrio yang kami amati yaitu
-          Umur inkubasi 3 hari
Dimana pada hari tersebut embrio ayam sudah mulai kelihatan berkembang. Adanya kantung amnion dan alantois yang berwarna merah.
-          Umur inkubasi 5 hari
Embrio tersebut sudah mengalami proses organogenesis, yaitu dimana bentuk dari tubuh embrio tersebut sudah kelihatan. Terdapat bintik hitam yang ada ditengah-tengah embrio merupakan mata dari anak ayam tersebut. Sedangkan, untuk amnion dan alantoisnya sudah kelihatan sangat jelas.
-          Umur inkubasi 7 hari
Proses pembentukan sistem organ pada embrio ayam sudah lengkap, sehingga pada umur tujuh hari sudah dapat diamati awal mula pembentukan organ-organ dari anak ayam tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

Adnan, 2010. Perkembangan Hewan.  Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM Makassar.

Campbell. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar